PIKIRAN DAN HATI



Realita kehidupan yang kita alami tak selamanya seperti apa yang kita harapkan. Keinginan yang menembus batas angan, melambung tinggi jauh menggapai langit. Tak pernah mencoba sadar akan keberadaannya yang begitu redup, hanya peduli ego diri yang ingin selalu bersinar terang.

Kita memang manusia, manusia yang tak akan pernah puas dengan apa yang kita miliki. Kedua tangan kita seakan tak akan pernah cukup untuk menggenggam semua keinginan yang kita miliki. Keinginan untuk menjadi yang terindah, keinginan untuk menjadi yang terkaya, keinginan untuk menjadi terhormat dan keinginan lain yang ingin memiliki segalanya.

Sejatinya manusia memang tercipta dengan semua hasrat ingin memiliki segalanya. Akan tetapi, bukan berarti manusia tidak bisa merasa puas dengan hanya memiliki satu bagian saja dari semua itu.

Kepuasan dan kebahagian manusia terletak pada bagaimana ia dapat melatih HATI nya.

Melatih hati bukanlah suatu persoalan yang gampang. Melatih hati untuk menjadi sabar, tekun, semangat, berani dan merasa puas dengan apa yang kita miliki dan sadar akan kemampuan yang kita miliki.  Semua itu tentu membutuhkan latihan yang tidak hanya sekali saja dilakukan. 

Hati merupakan sumber kekuatan manusia. Dari hati, manusia memiliki keberanian, keyakinan dan segala bentuk kekuatan positif lainnya. Begitupula sebaliknya, ketakutan, keragu-raguan dan segala bentuk hal negatif lainnya berasal dari hati. Hati manusia dapat melelehkan segala bentuk pikiran rasional dan logis yang dimiliki oleh pikiran. 

Ketika kita telah memiliki hati yang kuat, kita telah memiliki pondasi yang cukup kuat untuk menyokong segala bentuk pikiran yang kita punya dan merubahnya menjadi sebuah tindakan. Mulai lah dengan hal – hal yang kecil terlebih dahulu seperti kata John C Maxwell “kita tidak akan mampu melakukan hal-hal besar sebelum mampu melakukan hal-hal kecil dengan benar”. Hal-hal kecil itu seperti memberikan senyuman pada setiap orang, merubah rutinitas yang kita miliki, dan selalu berpikiran yang positif. 

Ada pepatah pula yang mengatakan “diri anda adalah apa yang anda pikirkan”. Hal ini serupa dengan niat, semua bermula dari niat yang anda ucapkan untuk merubah segala yang inginkan.
Pikiran dan hati, jika keduanya telah berjalan selaras, pada akhirnya tentulah kepuasan dan kebahagiaanlah yang akan kita peroleh. Mulailah dari detik ini !!!

Karena hanya diri kitalah yang dapat merubah keadaan kita sendiri. Kehadiran orang lain di sisi kita hanya merupakan energi tambahan lebih yang membantu kita mendorong diri kita untuk bergerak. 

Salam Sukses untuk kita semua ^^

NO GALAU !!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOTA AIR SUNGAI : PLANKTON DAN BENTOS

QUALITY CONTROL (Kontrol Kualitas)